Bentukan Lahan Solusional



Bentukan lahan asal Pelarutan/Solusional
(kata kunci: aliran air bawah tanah)
Dipengaruhi oleh keberadaan unsur CaCO3 dan H2O.
Bentukan solusional positif dan negatif
Negatif >>> Bentukan lahan yang lebih rendah dibandingkan morfologi daerah disekitarnya.
Biasanya berupa cekungan. Akibat pelarutan, batuan kapur akan ada yang runtuh dan larut sehingga datarannya menurun membentuk cekungan.
Positif >>> Bentukan lahan yang lebih tinggi dari morfologi disekitarnya. Bisa berupa pegunungan, menara, atau perbukitan.
Persyaratan terjadinya bentukan lahan solusional
1.      Adanya batuan kapur & dulumit dalam jumlah yang sangat banyak.
2.    Struktur batuan yang tebal.
Ketika ia tipis, batuan yang mudah larut akan cepat menghilang.
3.    Terdapat pada daerah tropis basah. Karena pada proses pelarutan membutuhkan air yang sangat banyak. Ketika tidak ada air, atau airnya sedikit, maka bentukan lahan yang terbentuk sedikit.
4.   Banya terdapat vegetasi. Akar tanaman akan mempercepat terjadinya proses pelapukan.
5.    Sungai tadi mudah hilang.
NEGATIF
1.      Doline >> berupa cekungan yang agak membulat terbentuk akibat pelarutan, runtuhan atau terban.
Satu sumber air untuk semua. Jadi kebanyakan penyakit warga adalah penyakit kulit karena kandungan airnya yang kurang bagus.
2.    Uvala >> Adalah perkembangan dari beberapa kuvala. Cirinya lerengnya terjal, namun bagian dasarnya tidak datar. Karena penggabungan dari dua buah doline.
3.    Polje >> penggabungan doline, namun berciri bagian dasar yang datar.
Positif
1.      Kygel Karst : Pegunungan kapur.
2.    Turm Karst : Menara Karst.
3.    Kockpit : Dataran yang tidak begitu luas yang terletak di antara turm(tarem) karst dan kygel (keijel) karst . Merupakan cikal bakal doline.

Di gunung kidul, ada sungai yang bermuara di pantai, namun muncul langsung dari dalam goa.
Vegetasi yang bagus di daerah kapur adalah pohon jati.




Bentukan Aeolin
Syarat :
1.      Adanya angin yang bertiup dengan kuat. Sehingga mampu mengangkat materi ke tempat lain.
2.     Adanya material pasir dalam jumlah yang banyak.
3.    Gerakan angin tidak terhalang oleh vegetasi.
Jika gerakan angin terganggu maka material yang diangkut dapat terlepas dan kekuatan angin melemah.
4.   Terjadi pada daerah yang memiliki musim kering yang panjang. Daerah arik/kering sering terbentuk gumuk pasir atau sanddune. Satu-satunya daerah kering di asia yaitu di Yogyakarta di Parang Keritis Pantai Selatan. Kenapa di Sumatra tidak bisa? Karena ada pulau yang memecah arus angin dengan vegetasinya.  DI pantai selatan tidak ada pulau.

a.   Gumuk pasir melintang / transvers : > biasanya berbentuk memotong arah angin.  Tidak memiliki vegetasi di bagian depan. Bagian depan biasanya lebih tinggi dari pada bagian belakang .. àà I ( lebih tinggi dan tidak ada vegetasi)  I (lebih rendah).
b.   Gumuk Pasir Paralel/ memanjang :> sejajar dengan arah angin.
c.    Gumuk Pasir Barchan/Sabit :> merupakan perkembangan dari melintang. Dikarenakan bagian depan atau sebelah tengah terdapat vegetasi pemecah arus angin.
d.   Gumuk Pasir Parabolic :> seperti tapal kuda, namun dia bukit pasir. Dikarenakan vegetasi pada bagian depan sudah mulai banyak. Merupakan perkembangan dari gumuk pasir Barchan.
e.    Gumuk Pasir Bintang :> Bertemunya yang melintang dan memanjang.
f.      Endapan Loose / Debu :> material sangat halus.
Tidak tersedia cukup air, karena gaya adhesi dan kohesinya sangat tinggi. Air lebih banyak diikat oleh debu daripada di tampung permukaan.

Di yogya, bagian atasnya sudah ada vegetasi. Yang paling . Sebuah gumuk pasir apabila ia terdapat vegetasi maka perkembangannya akan terhambat, gumuk pasir yangt tidak terdapat vegetasi perkembangannya sangat cepat.

   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Teori Lokasi

Makalah Geomorfologi Pelapukan Batuan

Rangkuman Materi : GEOGRAFI INDUSTRI