Makalah Geomorfologi Pelapukan Batuan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena dengan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini, yang nantinya akan menjadi referensi
bagi kami dan teman-teman pada mata uliah ini. Kami berharap dengan adanya
tugas ini dapat memberikan tambahan pengetahuan.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami selaku penyusun senantiasa mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk bahan acuan tugas
berikutnya.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu hingga makalah ini dapat terselesaikan, terutama kepada dosen
yang telah membimbing kami. Akhir kata kami selaku penyusun memohon maaf atas
segala kekurangan dari tugas kami. Semoga Allah meridhoi usaha kami.
Amin………
Makassar,
18 September 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar....................................................................................................1
Daftar
isi.............................................................................................................2
Bab
I Pendahuluan.............................................................................................3
A.
Latar
Belakang...................................................................................3
B.
Tujuan................................................................................................4
C.
Rumusan
Masalah..............................................................................4
Bab II Pembahaan...............................................................................................5
A.
Pengertian Pelapukan.................................................................................5
B. Macam-Macam
Pelapukan.................................................................6
C.
Faktor dan Proses
Pelapukan............................................................10
Bab III
Penutup.................................................................................................16
A. Kesimpulan.......................................................................................16
B.
Saran.................................................................................................16
Daftar Pustaka...................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup
beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas
beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda,
mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan
sebagainya.
Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem
tata surya di alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita perkirakan
selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan
bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal
inilah yang menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut.
Adapun yang ingin kami telusuri lebih dalam pada makalah ini
adalah mengenai pelapukan yang terjadi pada bumi, seperti kita ketahui Pelapukan
adalah proses pegrusakan atau penghancuran kulit bumi oleh tenaga eksogen.
Pelapukan di setiap daerah berbeda beda tergantung unsur unsur dari daerah
tersebut. Misalnya di daerah tropis yang pengaruh suhu dan air sangat dominan,
tebal pelapukan dapat mencapai seratus meter, sedangkan daerah sub tropis
pelapukannya hanya beberapa meter saja. Menurut proses terjadinya pelapukan
dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:- pelapukan fisik atau mekanik -
pelapukan organis.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas maka dirumuskan masalah pokok dalam makalah ini yaitu
sebagai berikut :
1. Apa
yang dimaksud dengan pelapukan..?
2. Bagaimana
jenis-jenis pelapukan yang terjadi pada bumi..?
3. Faktor-faktor
apa yang menyebabkan terjadinya pelapukan pada bumi..?
C.
Tujuan
Penulisan
Mengacu pada
rumusan masalah diatas maka tujuan dalam penulisan makalah ini adalah
mengetahui :
1.
Mengetahui pengertian pelapukan.
2.
Mampu menjelaskan jenis-jenis pelapukan
yang terjadi pada bumi
3. Mampu
mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya pelapukan pada bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pelapukan
Pelapukan atau weathering (weather) merupakan perusakan
batuan pada kulit bumi karena pengaruh cuaca (suhu, curah hujan, kelembaban,
atau angin). Karena itu pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk
gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut
dalam air. Pelapukan dibagi dalam tiga macam, yaitu pelapukan mekanis,
pelapukan kimiawi, dan pelapukan biologis.
Pelapukan
merupakan tenaga perombak (pengkikisan) oleh media penghancur. Proses pelapukan
dapat dikatakan sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media
penghancuran, berupa:
1.
Sinar
matahari
2.
Air
3.
Gletser
4.
reaksi
kimiawi
5.
kegiatan
makhluk hidup (organisme)
Pelapukan dibagi dalam tiga
macam, yaitu pelapukan mekanis, pelapukan kimiawi, dan pelapukan biologis.
B.
Macam-macam Pelapukan
Ø Pelapukan mekanis
Pelapukan
mekanis atau sering disebut pelapukan fisis adalah penghancuran batuan secara
fisik tanpa mengalami perubahan kimiawi. Penghancuran batuan ini bisa
disebabkan oleh akibat pemuaian, pembekuan air, perubahan suhu tiba-tiba, atau
perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam. Untuk lebih jelasnya
bagaimana perubahan itu, perhatikan baik-baik berikut ini:
a.
Akibat pemuaian
b.
Akibat Pembekuan Air
c.
Akibat perubahan Suhu tiba-tiba
d.
Perbedaan Suhu yang besar antara Siang dan Malam
Berikut ini adalah contoh gambar tentang pelapukan
mekanis :
Ø Pelapukan Kimiawi
Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi
akibat peristiwa kimia. Biasanya yang menjadi perantara air, terutama air
hujan. Tentunya Anda masih ingat bahwa air hujan atau air tanah selain senyawa
H2O, juga mengandung CO2 dari udara. Oleh karena itu mengandung tenaga untuk
melarutkan yang besar, apalagi jika air itu mengenai batuan kapur atau karst.
Batuan kapur mudah larut oleh air hujan. Oleh karena itu jika Anda perhatikan pada permukaan batuan kapur selalu ada celah-celah yang arahnya tidak beraturan. Hasil pelapukan kimiawi di daerah karst biasa menghasilkan karren, ponor, sungai bawah tanah, stalagtit, tiang-tiang kapur, stalagmit, atau gua kapur.
Batuan kapur mudah larut oleh air hujan. Oleh karena itu jika Anda perhatikan pada permukaan batuan kapur selalu ada celah-celah yang arahnya tidak beraturan. Hasil pelapukan kimiawi di daerah karst biasa menghasilkan karren, ponor, sungai bawah tanah, stalagtit, tiang-tiang kapur, stalagmit, atau gua kapur.
berikut ini adalah contoh gambar dari pelapukan
kimiawi :
Pada pelapukan ini batu
batuan mengalami perubahan kimiawi yang umumnya berupa pelarutan. Pelapukan
kimiawi tampak jelas terjadi pada pegunungan kapur (Karst). Pelapukan ini
berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung
CO2 (Zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CACO2).
Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst.
Di Indonesia pelapukan yang banyak terjadi adalah pelapukan kimiawi. Hal ini karena di Indonesia banyak turun hujan. Air hujan inilah yang memudahkan terjadinya pelapukan kimiawi.
Di Indonesia pelapukan yang banyak terjadi adalah pelapukan kimiawi. Hal ini karena di Indonesia banyak turun hujan. Air hujan inilah yang memudahkan terjadinya pelapukan kimiawi.
Gejala Karst yang
timbul akkibat pelapukan kimiawi antara lain :
1.
Stalaktit dan
stalakmit
Stalaktit adalah
kerucut yang menggantung pada dinding goa, tumbuh dari atas ke bawah, dan
biasanya runcing. Dan stalakmit adalah kerucut-kerucut kapur yang berdiri pada
dasar gua. Contohnnya stalaktit dan stalakmit di Gua tabuhan dan gua Gong di
Pacitan, jawa Timur serta Gua jatijajar di Kebumen, Jawa Tengah.
2. Dolina
Dolina adalah lubang
lubang yang berbanuk corong. Dolina dapat terjadi karena erosi (pelarutan) atau
karena runtuhan. Dolina terdapat hampir di semua bagian pegunungan kapur di
Jawa bagian selatan, yaitu di pegunungan seribu.
- Goa dan Sungai Bawah Tanah
Di dalam tanah kapur mula-mula terdapat celah
atau retakan. Retakan akan semakin besar dan membentuk gua-gua atau
lubang-lubang, karena pengaruh larutan.Jika lubang-lubang itu berhubungan,
akan terbentuklah sungai-sungai di dalam tanah.
|
Ø Pelapukan Biologis
Mungkin
Anda pernah melihat orang sedang memecahkan batu. Batu yang besar itu dihantam
dengan palu menjadi kerikil-kerikil kecil yang digunakan untuk bahan bangunan.
Atau mungkin Anda pernah melihat burung atau binatang lainnya membuat sarang
pada batuan cadas, lama kelamaan batuan cadas itu menjadi lapuk. Dua ilustrasi
ini merupakan contoh pelapukan biologis.
Pelapukan biologis atau disebut juga pelapukan organis terjadi akibat proses organis. Pelakunya adalah mahluk hidup, bisa oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, atau manusia. Akar tumbuh-tumbuhan bertambah panjang dapat menembus dan menghancurkan batuan, karena akar mampu mencengkeram batuan. Bakteri merupakan media penghancur batuan yang ampuh. Cendawan dan lumut yang menutupi permukaan batuan dan menghisap makanan dari batu bisa menghancurkan batuan tersebut
Pelapukan biologis atau disebut juga pelapukan organis terjadi akibat proses organis. Pelakunya adalah mahluk hidup, bisa oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, atau manusia. Akar tumbuh-tumbuhan bertambah panjang dapat menembus dan menghancurkan batuan, karena akar mampu mencengkeram batuan. Bakteri merupakan media penghancur batuan yang ampuh. Cendawan dan lumut yang menutupi permukaan batuan dan menghisap makanan dari batu bisa menghancurkan batuan tersebut
Berikut
ini adalah contoh gambar pelapukan biologis :
C. Faktor &Proses Pelapukan
Pelapukan batuan disebabkan 3 faktor :
Ø
Pelapukan biologi : pelapukan yg disebabkan
oleh kegiatan makhluk hidup, misalnya oleh lumut, akar tanaman
Ø
Pelapukan kimia : proses pelapukan yg disertai
perubahan struktur kimia batuan, misalnya proses oksidasi (oleh oksigen) dan
proses hidrolis (oleh air).
Ø Pelapukan
fisika : proses pelapukan tanpa disertai perubahan komposisi, misalnya pengaruh
sinar matahari, perubahan temperatur (pemanasan & pendinginan).
2.
Proses
pelapukan fisika (pelapukan mekanik)
merupakan proses perubahan batuan menjadi
fragmen batuan yang berukuran lebih kecil, tanpa merubah komposisi kimia atau
mineralnya. Proses pelapukan fisika biasanya terjadi bersama-sama dengan
pelapukan kimia, kecuali pada daerah beriklim dingin dan sangat kering.Yang
termasuk proses pelapukan fisika antara lain frost
wedging, pengembangan dan penyusutan, dan pelepasan beban pada batuan.
Ø
Frost Wedging,
disebabkan oleh pembekuan air di dalam rekahan batuan. Proses ini merupakan
proses pelapukan fisika yang terpenting pada daerah yang iklimnya memungkinkan
adanya proses pencairan dan pembekuan batuan yang berulang-ulang. Volume air
akan meningkat sekitar 9% apabila mengalami pembekuan. Peningkatan volume ini
memungkinkan untuk menjadikan rekahan batuan menjadi lebih besar.
Ø
Pengembangan dan penyusutan, Proses ini sering terjadi pada daerah yang perbedaan
temperatur antara siang dan malam relatif besar. Pada siang hari, karena panas,
batuan akan mengembang, sedang pada malam hari temperatur turun dan batuan
mengalami penyusutan. Proses pengembangan dan penyusutan yang terjadi berulang
kali menyebabkan batuan akan pecah.
Ø Pelepasan beban. Proses ini terjadi karena adanya
pengikisan lapisan penutup batuan (overburden). Pelepasan beban ini
menyebabkan terjadi rekahan pada batuan yang sejajar dengan topografi. Proses
ini akan membentuk rekahan batuan seperti perlapisan, sehingga sering disebut sheeting. Proses ini sering
terjadi pada batuan yang homogen seperti granit.
Ø Pelapukan mekanik juga merupakan penghancuran masa batuan
yang disebabkan oleh faktor fisik. Faktor penyebabnya antara lain perubahan
suhu, insolasi, perbedaan warna, mineral, pengisian celah batuan oleh air, dan
pengelupasan.
Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:
Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:
·
Pembekuan air di dalam batuan
Jika air membeku maka volumenya akan mengembang. Pengembangan ini menimbulkan tekanan, karena tekanan ini batu- batuan menjadi rusak atau pecah pecah. Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklim sedang dengan pembekuan hebat.
Jika air membeku maka volumenya akan mengembang. Pengembangan ini menimbulkan tekanan, karena tekanan ini batu- batuan menjadi rusak atau pecah pecah. Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklim sedang dengan pembekuan hebat.
·
Berubahnya air garam menjadi kristal
Jika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguap dan garam akan mengkristal. Kristal garam ini tajam sekali dan dapat merusak batuan pegunungan di sekitarnya, terutama batuan karang di daerah pantai.
Jika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguap dan garam akan mengkristal. Kristal garam ini tajam sekali dan dapat merusak batuan pegunungan di sekitarnya, terutama batuan karang di daerah pantai.
·
Insolasi
Amplitudo
suhu yang sangat tinggi (siang sangat dan malam sangat dingin) dapat
menghancurkan batuan, misalnya batuan di daerah gurun.
·
Perbedaan
Warna Mineral
Perbedaan warna mineral
pembentuk batuan meyebabkan perbedaan pemuaian bagian-bagian batuan.
·
PelapukanKulit Bawang
3. Proses pelapukan kimia(chemis),
Proses pelapukan kimia adalah proses pelapukan yang dapat merubah komposisi kimia dan mineral dari batuan. Mineral penyusun batuan akan mengalami perubahan karena persentuhannya dengan air, oksigen dan karbon dioksida yang terdapat dalam atmosfer. Beberapa unsur penyusun mineral akan bereaksi dan berubah menjadi larutan. Larutan tersebut dapat mengkristal kembali dan membentuk mineral sekunder.
Ø Hidrolisis, merupakan reaksi kimia yang
penting antara mineral silikat dengan air yang menyebabkan terlepasnya kation
logam dan silikat. Mineral yang mengandung aluminium akan menghasilkan mineral
lempung selain ion logam dan silikat. Mineral ortoklas akan menghasilkan
kaolinit, sedang albit akan menghasilkan mineral kaolinit atau montmorilonit.
Ø Hidrasi, adalah proses penambahan molekul air
pada mineral untuk membentuk mineral baru. Contohnya adalah penambahan molekul
air pada hematit yang membentuk gutit, atau pada anhidrit yang membentuk
gipsum.
Ø Oksidasi, terutama terjadi pada mineral silikat
yang mengandung bes seperti biotit dan piroksin. Proses ini akan membentuk
mineral oksida besi.
Ø Pelarutan, Proses ini terutama terjadi pada
mineral yang mudah larut oleh air yang mengandung CO2 seperti kalsit, dolomit, dan gipsum.
Ø Pertukaran ion, Proses pelapukan ini sangat penting
pada perubahan jenis mineral lempung menjadi jenis yang berbeda. Proses ini
merupakan pertukaran antara ion-ion di dalam mineral. Contohnya adalah pertukaran
antara ion Na dan Ca yang terdapat dalam mineral.
Ø
Chelation,
merupakan pengabungan ion logam dengan molekul organik yang mempunyai struktur
cincin.
4.
Proses pelapukan biologis( pelapukan organik)
Pelapukan biologis disebabkan oleh makhluk hidup yang memecah batu baik secara
fisik maupun kimia. Makhluk hidup penyebab pelapukan ini mencakup berbagai macam organisme dari bakteri hingga
tanaman dan hewan. Misalnya, lumut memainkan peran penting dalam pelapukan karena mereka kaya akan agen chelating, yang menangkap
unsur-unsur logam dari batuan yang lapuk. Beberapa lumut hidup di permukaan
batu (epilithic), beberapa aktif hingga
menembus permukaan batuan / dalam batuan (endolithic), dan yang lain hidup di
cekungan dan retakan di batu (chasmolithic).
Sering kali terjadi kebingungan
dalam membedakan antara erosi dan pelapukan. Meskipun pada dasarnya terlihat
seperti peristiwa atau proses yang sama, sering kali hal ini yang berakibat
menyamakan erosi dengan pelapukan. Hal sebenarnya adalah ada perbedaan
yang sangat mendasar antara erosi dan pelapukan. Erosi terjadi pada saat partikel batuan (pada
umumnya terlepas oleh peristiwa pelapukan) berpindah dari batuan asalnya. Hal
ini dapat diakibatkan ole gravitasi, udara (angin), air, atau es. Pelapukan sendiri merupakan peristiwa yang
menyebabkan partikel – partikel batuan terlepas. Salah satu cara yang paling
mudah untuk mengingat perbedaan pelapukan dan erosi adalah jika gaya fisika atau kimia
menyebabkan terlepasnya partikel batuan dan partikel tersebut masih berada
ditempat ia jatuh, maka peristiwa tersebut pelapukan. Akan tetapi bila partikel tersebut
mulai bergerak atau berpindah, peristiwa perpindahan tersebut adalah erosi.
Pelapukan ini juga
disebabkan oleh intervensi binatang, tumbuhan dan manusia. Binatang yang dapat
melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari hasil
pembahasan adalah :
1. Pelapukan
atau weathering (weather) merupakan perusakan batuan pada kulit bumi karena
pengaruh cuaca (suhu, curah hujan, kelembaban, atau angin). Karena itu
pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang
lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air.
2. Pelapukan
dibagi dalam tiga macam, yaitu pelapukan mekanis, pelapukan kimiawi, dan
pelapukan biologis.
3.
Pelapukan batuan disebabkan
3 faktor :
Ø Pelapukan biologi : pelapukan yg disebabkan oleh kegiatan makhluk hidup,
misalnya oleh lumut, akar tanaman
Ø Pelapukan kimia : proses pelapukan yg disertai perubahan struktur kimia
batuan, misalnya proses oksidasi (oleh oksigen) dan proses hidrolis (oleh air).
Ø Pelapukan fisika : proses pelapukan tanpa disertai perubahan komposisi,
misalnya pengaruh sinar matahari, perubahan temperatur (pemanasan &pendinginan).
B.
Saran
Saran
kepada para pembaca agar dapat memahami isi dari makalah ini secara mnyeluruh
dan tersistematis agar ilmu yang didapatkan lebih baik, serta bermanfaat bagi
orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Holmes
Arthur (1978). Principles of Physical Geology(edisi ke-3rd). Wiley. hlm. 640-641. ISBN 0471072516.
1958:
The tectonic approach to continental drift. In: S. W. Carey (ed.): Continental
Drift – A Symposium. University of Tasmania, Hobart, 177-363 (expanding
Earth from p. 311 to p. 349)
Korgen
Ben J (1995). "A
Voice From the Past: John Lyman and the Plate Tectonics Story" (PDF).Oceanography 8 (1):
19–20.
Spiess
Fred, Kuperman William (2003). "The
Marine Physical Laboratory at Scripps" (PDF). Oceanography16 (3): 45–54.
.
Komentar
Posting Komentar